TELAH DIBUKA PENDAFTARAN MURID BARU TAHUN AJARAN 2011/2012

KB & TK ISLAM TERPADU Kembali pendaftaran murid baru tahun ajaran 2011/2012 dengan fasilitas:

1. Ruang Kelas AC
2. Halaman outdoor luas + 500 m
3. Gedung 2 lantai
4. Ruang Perpustakaan
5. Ruang Aula
6. Ruang UKS
7. Alat permainan indoor dan outdoor
8. Kurikulum Diknas diintegrasi dengan muatan keislaman
9. Ekskul : renang, lukis, tari, taekwondo, bahasa inggris, Drumband
ALAMAT: KENCANA LOKA BLOK J1 NO. 5 SEKTOR 12.3 BSD
Telepon (021) 75874102

20 Januari 2009

PENDAFTARAN MURID BARU KBIT/TKIT AR RAIHAN

PENDAFTARAN MURID BARU KBIT/TKIT AR RAIHAN
TAHUN AJARAN 2009/2010

Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu AR RAIHAN BSD kembali membuka pendaftaran murid baru untuk tahun ajaran 2009/2010 dengan persyaratan sebagai berikut:


1. Persyaratan usia minimal :
 TK B : berusia 4,8 tahun pada bulan Juni 2009
 TK A : berusia 3,8 tahun pada bulan Juni 2009
 KB 1 : berusia 2,8 tahun pada bulan Juni 2009
 KB 2 : berusia 2 tahun pada bulan Juni 2009
2. Membayar biaya Administrasi PMB
3. Melampirkan Pas Foto Ukuran 3 x 4 sebanyak 3 Lembar (Berwarna)
4. Melampirkan Foto Copy Akte Kelahiran sebanyak 1 Lembar
5. Tidak memiliki kelainan fisik (autis, down syndrom, dan sebagainya)
6. Bersedia mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah
7. Membayar Iuran Bulanan dan Ekskul

Untuk informasi dan keterangan lebih lanjut dapat menghubungi bagian pendaftaran PMB KBIT/TKIT AR RAIHAN dengan nomor telepon (021) 75874102

KBIT/TKIT AR RAIHAN
Kencana Loka Blok J1 No. 5 Sektor XII.3 Bumi Serpong Damai
Telepon (021) 75874102

(di2)

19 Januari 2009

PENGENALAN IBADAH HAJI SEJAK DINI MELALUI PERAGAAN MANASIK HAJI


Ratusan anak-anak dari berbagai sekolah Taman Kanak-kanak di wilayah Kecamatan Serpong dan Cisauk, pada hari Sabtu lalu (17/01/09) mengikuti kegiatan peragaan manasik haji yang difasilitasi oleh Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Islam (IGTKI) kecamatan Cisauk.

Dengan berpakaian serba putih seperti halnya pelaksanaan ibadah haji sesungguhnya, para murid TK sangat antusias dan menikmati prosesi peragaan manasik haji ini. Mulai dari Thawaf, sa’i, melempar jumrah hingga tahallul diperagakan dengan baik oleh para murid dengan bimbingan panitia dan guru.

Salah seorang guru pembimbing Nursyarifah mengemukakan, kegiatan ini sangat bernilai positif sebagai bagian dalam peningkatan pemahaman dan pengetahuan anak didik dalam mengenal nilai-nilai keagamaan.
”Dengan mengikuti kegiatan ini, anak-anak kita akan lebih menghayati dan memahami hakekat ibadah haji serta pelaksanaanya sejak usia dini ” ujar wakil kepala sekolah TK Isalm Terpadu Ar Raihan BSD.

”Itulah sebabnya TK kami menjadikannya sebagai salah satu program pembelajaran di setiap tahun ajarannya.” lanjutnya yang pada acara ini membawa rombongan 32 murid dari TK Islam Terpadu yang berlokasi di Kencana Loka Sektor 12.3 BSD.

Banyaknya peserta yang berasal dari lebih dari 20 TK semakin menyemarakkan dan memutihkan halaman kantor kecamatan Cisauk ini. (di2)

05 Januari 2009

PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK


PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP ANAK
USIA TAMAN KANAK-KANAK

Sebuah penelitian pada tahun 2002 mengenai jumlah jam menonton televisi pada anak Indonesia adalah sekitar 30-35 jam per minggu nya atau setara dengan 1560-1820 jam per tahun. Bila di bandingkan jam belajar di sekolah dasar yang rata-rata tidak sampai 1000 jam per tahun, Jumlah waktu anak-anak dalam menonton televisi ini sungguh jauh lebih besar dibanding jam belajar.

Disamping itu, ternyata dalam penelitian tersebut 85 persen acara televisi tidak aman dikonsumsi oleh anak-anak, karena mengandung banyak adegan kekerasan, seks dan mistis yang berlebihan dan terbuka. Apalagi 40 % waktu tayang diisi iklan yang jumlahnya 1200 iklan perminggu, jauh diatas rata-rata dunia yang sekitar 561 iklan per minggu.

Mengamati begitu permisifnya program-program yang ditayangkan televisi tentulah sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan anak apalagi yang sedang mengenyam di Taman Kanak-Kanak.

Dalam Seminar yang mengangkat tema mengenai tayangan positif dan negatif dari Acara Televisi Bagi Anak Usia TK dan Pameran Kreasi Anak Dari Daur Ulang Sampah yang diadakan oleh Sekolah KBIT – TKIT Ar Raihan yang berlokasi di Kencana Loka Blok J1 No. 5 Sektor 12.3 Bumi Serpong Damai, Psikolog Pendidikan Idris Faisal, M.Pd mengemukakan bahwa sangatlah penting peran orang tua dalam mendampingi anak di saat mereka menonton televisi karena disamping memiliki nilai-nilai kebaikan seperti informatf, edukatif, rekreatif dan sebagainya, televisi juga mempuyai banyak efek negatifnya, seperti menghambat kemampuan anak dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan, meningkatkan agresivitas dan kekerasan, tidak dapat membedakan antara realitas dan khayalan, mendorong anak menjadi konsumtif, mempunyai sifat adiktif (ketagihan) sehingga anak menjdi malas belajar, dapat menjadikan hidup individualistis, dapat meningkatkan obesitas dan matang secara seksual lebih cepat.

Yang bijaksana, menurut Idris Faisal, M. Pd. adalah dengan mengontrol tayangan televisi bagi anak-anak. Setidaknya memberikan pemahaman kepada anak mana yang bisa mereka tonton dan mana yang tidak boleh. Orang tua perlu mendampingi anak-anaknya saat menonton televisi. Sebagai sarana membangun komunikasi dengan anak hal ini bisa mengurangi dampak buruk televisi bagi anak. Dan kebiasaan mengkonsumsi televisi secara sehat ini mesti dimulai sejak anak d usia dini.

Acara yang berlangsung di aula sekolah KBIT/TKIT Ar Raihan pada hari Sabtu, 27 Desember 2008 lalu ini berlangsung sangat interaktif dan mendapat partisipasi aktif yang baik dari para orangtua yang hadir lebih kurang 70 orang, hal ini dikarenakan tema yang diangkat sangat aktual untuk dibahas dan menjadi kebutuhan para orang tua untuk dapat berperan aktif mengawasi dan membimbing perkembangan si buah hati khususnya saat menonton televisi. (Didi W.)

01 Januari 2009

JENIS-JENIS STRATEGI PEMBLAJARAN UMUM DI TAMAN KANAK-KANAK


Menurut Kostelnik (1999) terdapat berbagai strategi pembelajaran umum yang dapat digunakan di lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini umumnya dan anak Taman Kanak-kanak khususnya. Strategi pembelajaran umum tersebut adalah:
Meningkatkan keterlibatan indra, Mempersiapkan isyarat lingkungan. Analisis tugas, Bantuan orang yang lebih berpengalaman (scaffolding), Praktek terbimbing, Undang/ajakan, Refleksi/tingkah laku, Refleksi kalimat, Contoh atau modelling, Penghargaan efektif, Menceritakan/menjelaskan/menginformasikan, Do-it-signal, Tantangan, Pertanyaan, Kesenyapan
Strategi-strategi pembelajaran tersebut dapat diintegrasikan atau digabungkan dalam keseluruhan proses pembelajaran, sehingga tercipta kegiatan belajar yang lebih bervariasi.

1. Meningkatkan keterlibatan Indra
Melalui keterlibatan indra, anak-anak akan memperoleh secara langsung tentang objek-objek , peristiwa, atau orang-orang yang ada disekitarnya, karena mereka secara aktif melihat, mendengar, meraba, mengecap, mencium, dan sebagainya.
Menurut Kostelnik (1999), ada beberapa pedoman yang perlu diperhatikan dalam mendorong keterlibatan indra anak yaitu:
a. Pengalaman langsung adalah hal yang terbaik bagi anak
b. Pengalaman langsung arus mendahului penggambaran atau sesuatu yang lebih abstrak (misal, tunjukkan terlebih dahulu buah-buahan yang riil atau konkret baru kemudian tunjukkan gambar buah-buahan).
c. Model lebih konkret daripada gambar, dan gambar lebih konkret daripada kata-kata . Misalnya untuk memperkenalkan binatang ”kuda”, terlebih dahulu tunjukkan model kuda yang terbuat dari kayu atau plastik, kemudian gambar kuda, selanjutnya baru kata kuda. Dengan demikian anak memahami istilah kudayang dimulai dari hal yang lebih konkret menuju hal yang lebih abstrak
d. Rencanakan kegiatan sehingga keterlibatan indra terjadi lebih awal dalam langkah-langkah pembelajaran.

2. Mempersiapkan Isyarat Lingkungan
Mempersiapkan Isyarat Lingkungan untuk belajar merupakan salah satu cara mengefisienkan kegiatan. Isyarat lingkungan itu dapat diciptakan guru untuk melatih kemandirian anak dan memahami simbol-simbol yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh kegiatan dalam mempersiapkan isyarat lingkungan adalah:
a. Sebuah gambar orang yang sedang mencuci tangan yang dipampang di ruang makan, menunjukkan bahwa anak-anak harus mencuci tangan dulu sebelum dan sesudah makan.
b. Gambar anak yang sedang memakai celemek di area seni lunis, menunjukkan bahwa anak-anak harus memakai celemek jika akan melakukan kegiatan melukis.
c. Di area komputer misalnya anakdapat menyalakan dan mematikan komputer sendiri dengan melihat tanda atau gambar yang menunjukkan tahapan-tahapan yang tepat untuk menyalakan atau mematikan komputer tersebut.


3. Analisis Tugas
Analisi tugas dalam pembelajaran maksudnya adalah menjabarkan suatu tugas tertentu menjadi bagian-bagian yang lebih rinci atau khusus dan operasional sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh anak.
Tahapan sederhana dalam menjabarkan tugas adalah sebagai berikut :
1) menentukan tujuan yang hendak dicapai
2) menjelaskansusunan apa yang diharapkan
3) menunjukkan keterampilan yang perlu dilibatkan dalam tahapan-tahapan tersebut.
4) Memperlihatkan keterampilan yang perlu diketahui anak
5) Menetukan bagian pertama yang akan diajarkan pada anak
Hasil yang diperoleh dari penggunaan strategi analisis tugas adalah pembelajaran yang sarat dengan tujuan, dimana melalui kegiatan ini anak-anak memperluas keterampilannya dan mencapai keberhasiln dalam melaksanakan tugas.

4. Bantuan Orang yang Lebih Berpengalaman (Scaffolding)
Scaffolding adalah proses pemberian bantuan dari orang yang lebih berpengalaman yang dilakukan secara bertahap untuk mempermudah anak dalam belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.
Proses scaffolding dimulai dengan memberikan bantuan jika anak sudah tidak dapat menemuka cara-cara untuk menyelesaikankegiatan atau tugas. Jika anak berhasil guru menghentikan bantuan tersebut.

5. Praktek Terbimbing
Praktek terbimbing merupakan implikasi dari prinsip bahwa anak-anak belajar melalui pengulangan atau repetisi (Bredekamp dan Copple, 1997). Ketika amnak-anak mendapatkan mendpat kesulitan belajar, itulah saat anak memerlukan bimbingan dari guru atau orang tua.

6. Undangan/Ajakan
Undangan atau ajakan berfungsi sebagai cara untuk menggiring anak-anak agar mereka menggunakan kesempatan yang diberikan gurug untuk melakukan eksplorasi, atau berinteraksi dengan anak-anak lain dan guru.

7. Refleksi Tingkah Laku
Refleksi tingkah laku membantu menggambarkan perhatian anak-anak terhadap aspek-aspek pengalaman tertentu. Refleksi tingkah laku disebut juga umpan balik deskriptif tentang tindakan yang ilakukan anak –anak. Cara-cara seperti ini dapat menguatkan tindakan yang dilakukan anak-anak.

8. Refleksi Kata-kata
Refleksi kata-kata (paraphrase reflection) adalah pernyataan yang dungkapkan guru tentang sesuatu yang dikatakan anak-anak

9. Contoh (Modelling)
Contoh (modelling) membantu anak-anak mempelajari perilaku-perilaku yang tepat.
Model atau contoh mempunyai dampak positif yang sangat besar bagi anak-anak . Ketika anak kebingungan, kemudian guru memberikan contoh, anak-anakpun dapat berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.

10. Penghargaan Efektif
Penghargaan efektif adalah penghargaan spesifik atau khusus yang diberikan anak sesuai dengan perilaku yang ditunjukkannya. Penghargaan ini dapat diberikan dalam bentuk pujian, atau dorongan yang diberikan terhadap tingkah laku positif yang diperlihatkan anak.

11. Menceritakan/menjelaskan/ menginformasikan
Informasi tentang nama, fakta-fakta masa lalu, adat istiadat dapat dipelajari melalui pewarisan sosial. Penjelasan yang efektif harus didasarkan pada pengalaman langsung anak-anak dan terdapat dalam konteks yang bermakna bagi mereka.




12. Do-It -Signal
Do-It –Signal adalah arahan sederhana yang diberikan kepada anak-anak agar dia mau melakukan suatu tindakan , atau ajakan kepada anak-anak agar mereka dapat melakukan sesuatu.

13. Tantangan
Tantangan adalah variasi dari Do-It –Signal. Tantangan ini memotivasi anak untuk menciptakan pemecahan masalahnya sendiri dengan tugas-tugas yang diarahkan guru. Tantangan memberi kesempatan kepada anak dan guru untuk mengontrol kegiatan.

14. Pertanyaan
Pertanyaan adalah alat pengajaran pokok yang dapat digunakan di lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini. Pertanyaan yang efektif adalah pertanyaan yang dihubungkan dengan tujuan yang akan dicapai anak, merangsang berpikir anak, dapat dipahami anak, dan singkat.
Agar guru dapat mengajukan pertanyaan yang tepat dan dapat direspon dengan baik oleh anak-anak, ada beberapa teknik bertanya seperti dikemudian oleh Cliat, et al (1992) dalam Kostelnik (1999) sebagai berikut:
1. Ajukan hanya satu buah pertanyaan pada satu waktu Rencanakan pertanyaanyang dibuat secara cermat.
2. Berikan waktu yang cukup bagi anak-anak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan
3. Ungkapkan beberapa pertanyaan Anda dalam bentuk do-it-signal.
4. Ajukan pertanyaan kepada seluruh anak
5. Dengarkan secara cermat jawaban yang diberikan anak, hargailah mereka dengan memberikan pujian.
6. Jika jawaban yang diberikan anak ternyata salah atau kurang tepat, tindak lanjuti dengan mengatakan sesuatu yang menyenangkan mereka.
7. Jika ada kesalahpahaman dari jawaban yang diberikan anak-anak, har4gailah jawaban mereka kemudian berilah informasi yang lebih jelas dan tepat..

15. Kesenyapan
Saat-saat tenang dapat menjadi suatu strategi mengajar yang efektif terutama ketika anak-anak sedang asyik melakukan kegiatan yang disukainya.

Dirangkum dari BUKU STRATEGI PEMBELAJARAN TK Oleh Nursyarifah (Wa Kepsek KBT/TKIT AR RAIHAN)
Tk Islam Terpadu Arraihan

Buat Lencana Anda